Jumat, 02 Desember 2016

Omahe Whawin


Saya berada didepan Omahe Whawin

Setelah mengetahui beberapa wedangan yang ada di sekitar Solo, Jogja dan Boyolali, saya ingin memberikan informasi mengenai wedangan bernuansa seperti di Ubud, Bali. Ubud? Ya! Wedangan ini beralamat di Jl. Kelud Selatan No. 42, RT. 002 /RW. 013 Nayu Utara, Kadipiro, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57136. Wedangan yang didirikan pada Februari 2016 ini suasananya dapat mengingatkan pada suasanya Ubud, Bali. Pemilik dari Omahe Whawin sendiri adalah Whawin Laura yang merupakan seniman kondang.

Omahe Whawin dari ujung gang


Lokasi dari wedangan ini jauh dari jalan raya sehingga cukup sunyi namun membutuhkan sedikit kesabaran untuk dapat menemukan Wedangan Omahe Whawin ini. Whawin Laura terinspirasi dari café di Bali yang kebanyakan berada di jalanan kecil namun ketika masuk didalamnya pengunjung bisa mendapatkan ketenangan. Wedangan Omahe Whawin menyatu dengan rumah pribadi dari Whawin Laura yang luasnya mencapai 1.000 meter.

Foto dari tengah

 Pertama kali saya mengunjungi wedangan ini, saya benar-benar takjub karena dekorasi dan suasana ke-balian sangat kental serta rapi. Saya sangat terkesan dengan tempat ini dan awalnya saya memesan Lontong Tahu Campur. Namun, karena penasaran dengan menu lain akhirnya saya kembali memesan Nasi Bakar Tahu Tempe. Teman saya memesan Nasi Bakar Telur dan untuk minuman saya memesan jeruk susu hangat. Harga yang ditawarkan disini dari Rp 5.000 hingga Rp 50.000.

Pesanan saya dan teman saya

Lontong Tahu Campur ketika sudah disajikan tampak seperti gado-gado dan rasanya cukup pedas. Sedangkan, Nasi Bakar Tahu Tempe cukup nikmat dilidah saya. Jeruk susu hangatnya pun enak dan rasa jeruknya sangat tajam.

Omahe Whawin setelah memasuki pintu


Suasana Bali yang begitu terasa

Ketika saya membaca referensi dari beberapa teman saya, mereka mengatakan bahwa Omahe Whawin perpaduan antara kebudayaan Jawa dan Bali. Namun, menurut saya lebih ke Bali saja karena hampir semuanya menggambarkan suasana Bali. Alunan musik Bali dapat ditemukan disini sambil menikmati makanan yang sudah disediakan.

Saya sangat menyukai tempat ini meskipun suasananya agak sedikit menakutkan. Tapi, tempat ini benar-benar bagus dan banyak koleksi kuno yang dapat dijadikan tempat berfoto. Nggak nyesel dateng!


 W-dangan Kandang Sapi

Kandang Sapi tampak depan

Boyolali merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang terkenal dengan susu sapi. Boyolali terletak tidak jauh dari Kota Solo. Dibutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk sampai Boyolali dari Kota Solo. apabila Solo mempunyai Wedangan Pendopo, Sego Kalong maka Boyolali memiliki W-dangan Kandang Sapi yang terletak di Jl. Pandanaran no. 243, Banaran, Kec. Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah 57311. W-dangan Kandang Sapi buka dari pukul 10.00 sampai dengan pukul 23.00, untuk mencapai tempat ini apabila dari Bandara Adi Soemarmo harus menggunakan Bus Trans nomor 2 lalu turun didepan Solo Square dan menaiki bus tujuan Solo-Semarang turun di terminal lalu menaiki angkutan umum warna oren.

W-dangan Kandang Sapi masih sangat baru karena berdiri pada Juni 2016. Pemiliknya sendiri adalah Bapak Subagyo, beliau ingin mengenalkan wedangan ke Boyolali. Café yang ada di Boyolali yang bernuansa tradisional masih sedikit, jadi W-dangan Kandang Sapi bisa menjadi salah satu referensi untuk dikunjungi.


Berbagai macam makanan dan kerupuk


Daftar Minuman


Sate-satean dan gorengan


Menu special pagi hari adalah pecel pincuk dan tumpang pincuk. Pincuk merupakan sejenis piring namun berasal dari daun pisang yang dilipat sedikit bagian atasnya dan biasanya di steples. Tumpang adalah makanan khas Solo serta Boyolali. Tumpang merupakan sejenis olahan tempe yang sudah basi yang dicampur dengan tahu serta bumbu rempah lainnya. Mungkin pertama kali mendengar olahan ini menjijikkan namun apabila dicoba maka rasanya nikmat apalagi ditambah dengan bubur yang masih panas.


Live Music

Biasanya apabila pergi ke wedangan ada lantunan musik tradisional namun di W-dangan Kandang Sapi ini terdapat live music. Banyak sekali penyanyi muda dengan bakat menyanyi yang sangat bagus, contohnya teman saya yang bernama Syifa yang sering mendapat tawaran menyanyi disini. Menikmati makanan dan lantunan music pasti juga membutuhkan wifi untuk meng-upload suasana disini. Wifi di W-dangan Kandang Sapi sangat cepat, ini juga yang membuat saya betah untuk nongkrong di tempat ini.


Pizza dan Redvelvet Blend

Menu baru yang tersedia adalah pizza yang rasanya enak sekali. Taburan keju serta bumbunya yang pas dan banyak membuat saya ingin makan pizza itu berkali-kali. minuman yang saya sukai adalah Oreo Blend untuk yang dingin, apabila yang hangat saya suka sekali Wedang Uwuh. Rempah-rempah yang ada di wedang tersebut membuat tubuh menjadi lebih hangat.

Bagian sebelah kiri dari wedangan

 Dekorasi yang ada di W-dangan Kandang Sapi merupakan perpaduan gaya modern dan tradisional. Modern dari segi live music dan tempat duduk bagian dekat kasir, tradisional karena tempat ini berada di rumah kuno yang didalamnya terdapat banyak koleksi barang-barang antik seperti radio, televisi, dan lain-lain.


Pegawai kasir yang sedang mencatat

 Cara memesan langsung saja menuju tempat yang terdapat banyak makanan dan memilih makanan sesuai keinginan. Sate-satean serta gorengan juga disediakan ditempat ini dan dapat dibakar sesuai selera. Setelah itu, langsung menuju kasir dan memilih minuman. Setelah membayar maka akan diberi nomor meja untuk nantinya pesanan minuman/lainnya diantarkan oleh pegawai wedangan ini menuju tempat makan.

Nah, pokoknya W-dangan Kadang Sapi sangat recommended banget buat nongkrong. Jangan lupa mampir kalau lagi di Boyolali!

Kamis, 01 Desember 2016

Wedangan Pendopo

Wedangan yang dimiliki Solo memiliki kekhasan tersendiri yang membuat saya ingin kembali mencari lebih banyak tempat wedangan. Saya senang sekali dengan coklat panas, menurut saya rasanya berbeda dengan buatan sendiri sehingga saya lebih menyukai membeli coklat panas di wedangan. Teh yang tersedia di wedangan pun juga berbeda karena teh tersebut dicampur dengan teh merk lain.

Wedangan Pendopo tampak depan

Saya mencari referensi dari beberapa teman mengenai wedangan yang unik dan enak di Solo. Akhirnya saya tertarik dengan Wedangan Pendopo yang berada di Jalan Srigading I No. 7, Turisari, Mangkubumen, Banjarsari, Solo. Lokasi dari Wedangan Pendopo berada di gang sempit jadi apabila menggunakan mobil harus diparkirkan di sekolah yang ada dipinggir jalan dekat wedangan dan harus berjalan sekitar 100 meter untuk sampai di Wedangan Pendopo.

Deretan foto selebritis

Wedangan Pendopo berdiri sejak tahun 2011, pendirinya adalah pasangan suami isteri, Totok-Ustiani. Wedangan ini cukup unik dengan barang antik sebagai unsur dekoratifnya. Wedangan pendopo ramai dikunjungi oleh masyarakat. Beberapa deretan selebritis juga pernah datang ke sini, mulai dari Maria Selena, Andien, bahkan Pak Jokowi dan isterinya beberapa kali mendatangi Wedangan Pendopo ini. Jadul merupakan satu kata yang dapat menggambarkan keseluruhan dari tempat ini. Ketika pertama kali saya mengunjungi tempat ini, saya dapat menebak bahwa tempat ini menggunakan modal yang cukup besar untuk mengoleksi berbagai koleksi jadul yang ada.

Daftar Menu

Makanan yang dapat diambil sendiri

Sate-satean dan gorengan

Nah menu yang tersedia di Wedangan Pendopo ini hampir sama dengan wedangan pada umumnya. Apabila di Jogja nasi kucing berisi nasi dengan ikan teri namun wedangan di Solo nasi kucing adalah nasi dengan lauk bandeng. Kemudian ada juga nasi oseng yaitu nasi dengan tumisan kacang panjang yang biasanya ditambah dengan tempe. Wedangan Pendopo tidak hanya menawarkan nasi namun juga berbagai sundukan sate-satean dan berbagai macam gorengan yang dapat menjadi pelengkap untuk makan nasi. Sate-satean dan gorengan tersebut dapat juga dibakar dengan meminta kepada penjual untuk dibakar. Cara memesannya adalah dengan mendatangi meja penjual yang ada dikasir lalu akan diberikan pilihan menu minuman setelah itu dipersilahkan untuk mengambil makanan yang diinginkan. Penjual akan mencatat semua pesanan, pembayaran dilakukan setelah selesai makan.

Saya berfoto di salah satu ruang Wedang Pendopo

Berbagai koleksi kuno

Motor, biola, dan  toples jaman dahulu

Meminum segelas coklat panas sambil melihat suasana rumah jawa dengan koleksi antiknya serta ditemani tetesan hujan terasa begitu syahdu bagi saya saat itu. Meskipun tempat ini terkesan remang-remang dan sedikit menakutkan namun dapat membuat saya mengingat suasana jaman dulu saat nenek saya masih ada. Hmm, pokoknya kalau ke Solo jangan lupa mampir ke Wedangan Pendopo yang suasana jawanya masih sangat terasa, ditambah makanan serta minuman yang nikmat.
Sego Kalong


Tampak depan Sego Kalong

Saya berdiri didepan Sego Kalong

Setelah saya membahas mengenai tempat makan di Jogja, ada baiknya saya membahas mengenai tempat makan yang bertema kejawen di Kota Solo. Solo juga memiliki beberapa tempat makan yang mengusung tema tradisional. Tempat makan itu seperti Wedangan Pendopo dan Sego Kalong. Saya akan membahas mengenai Sego Kalong yang berada di Jl Madukoro nomor 19, Kratonan, Serengan, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Sego Kalong berada di gang kecil dekat dengan Matahari Singosaren. Sego Kalong buka dari pukul 11.00 sampai 22.00 WIB. Sego Kalong tidak dilalui oleh angkutan umum namun apabila ingin mengunjunginya dari Stasiun Purwosari dapat menggunakan Bus Trans tujuan Matahari Singosaren dengan ongkos Rp 4.500, namun setelah sampai Matahari Singosaren harus jalan beberapa meter untuk sampai di Sego Kalong . Sego Kalong juga dapat ditempuh menggunakan taksi seharga Rp 25.000.


Pekerja yang menggunakan baju serba hitam

Sego Kalong dalam bahasa jawa yang berarti nasi kelelawar namun nama itu hanya istilah. Pegawai yang bekerja menggunakan baju hitam seperti warna dari hewan kelelawar sendiri. Sego Kalong berdiri pada 2014 oleh Bapak Parkesit. Dahulunya tempat ini adalah sebuah café lalu berganti menjadi tempat makan sop buntut yang akhirnya diganti menjadi Sego Kalong.


Makanan yang dapat diambil sendiri

Menu Makanan di Sego Kalong

Daftar Menu

Nahh, menu yang disediakan terdapat nasi campur, nasi merah dengan aneka macam sayur dan lauk rumahan. Minuman tradisional seperti beras kencur, kunir asem juga dapat ditemukan di Sego Kalong ini. Makanan special dari Sego Kalong adalah ketan susu. Ketan susu dengan aneka campuran rasa seperti green tea, oreo, cokelat, dan masih banyak lagi. Harga yang ditawarkan pun mulai dari Rp 500 hingga Rp 15.000.


Ketan susu rasa green tea, oreo, cokelat dengan kuah susu

Minuman  Coklat Cakrakembang

Tempat makan yang disediakan pun menggunakan piring jaman dahulu dan gelasnya juga terbuat dari tanah yang memang di cat berwarna cokelat. Saya memesan sebuah cokelat hangat yang disebut dengan coklat cakrakembang. Rasa dari coklat tersebut sangat nikmat apalagi saya mengunjungi Sego Kalong saat hujan. 


Sego Kalong selain harganya yang murah juga merupakan tempat yang pas untuk nongkrong dan menikmati suasana tradisional.




Rabu, 30 November 2016

The House of Raminten


Jogjakarta memang cukup terkenal dengan Kota Budaya dan berbagai makanan tradisional yang ada. Tidak heran apabila banyak tempat makan yang menyediakan berbagai keunikan tersendiri bagi para tamunya. Salah satu tempat makan yang terkenal adalah The House of Raminten. Siapa sih yang nggak kenal dengan tempat ini? Hampir semua orang di Jogja mengenal tempat ini, bahkan orang dari luar Jogja pun juga ingin merasakan makan di tempat ini. The House of Raminten memiliki 4 cabang, yaitu di :

1.      Kotabaru Yogyakarta, tepatnya Jl. FM Noto no 7 Kotabaru, Yogyakarta
2.    Jalan Kaliurang km 15 samping Mirota Batik Sleman, Yogyakarta
            3.      Jalan Magelang km 9 dekat lapangan Mlati
      4.    Lantai 3 Mirota Batik Malioboro Yogyakarta




The House of Raminten Kotabaru

Cabang yang paling terkenal berada di Kotabaru. The House of Raminten  cabang Kotabaru dekat dengan Fave Hotel dan tidak begitu jauh dari Tugu Jogja. Apabila dari Tugu Jogja bisa menggunakan becak dengan ongkos sekitar Rp 20.000 atau Go-jek sekitar Rp 8.000.


Pendiri dari The House of Raminten sendiri adalah Hamzah.HS, beliau pernah memerankan tokoh Raminten di Jogja TV dengan judul Pengkolan. The House of Raminten berdiri pada 26 Desember 2008 dengan konsep “unique, antique, elegant”. Perpaduan gaya tradisional dan modern dapat ditemui ditempat ini.

Pertama kali saya mengunjungi rumah makan ini, saya hanya terheran-heran serta terkejut. Saya merasa terkejut dan heran karena ada juga ya tempat makan seperti ini, berbeda dan memiliki kekhasan tersendiri. Rumah makan The House of Raminten ini buka 24 jam jadi bisa setiap saat datang, tapi jangan heran kalau terkadang harus menunggu lama untuk mendapatkan tempat duduk.


Tempat untuk menunggu mendapatkan tempat makan

Tempat untuk mendapatkan tempat makan pun terdapat televisi yang dapat menemani pengunjung apabila bosan. Pada belakang tempat itu terdapat kereta jaman dahulu yang dibawahnya terdapat bunga-bunga sesajen. 


Pelayan yang melayani pun menggunakan baju yang cukup unik yang dapat menarik perhatian.






Gambar diatas merupakan menu yang ada di The House of Raminten. Harga yang ditawarkan pun dari Rp 1.000 hingga Rp 40.000. Ketika saya pergi ke sana saya memesan ayam koteka yang merupakan menu special disana. Pisang goreng yang dijual pun cukup enak serta nasi goreng yang ada dihias dengan cukup rapi. Minuman yang saya pesan adalah perawan tancep yang hangat. Harga yang ditawarkan pun sangat murah.

perawan tancep

Jahe Hangat

ayam koteka


Pisang goreng coklat keju


nasi goreng


bath up didalam ruangan





Tempat ini remang-remang dan bau menyannya sangat menusuk tapi saya senang sekali dengan suasana seperti itu. Makanan serta minuman di The House of Raminten sangat recommended banget! Nggak nyesel buat dateng ke sini, selain tempatnya yang unik makanannya pun enak dan murah.